Harga jual produk

Daftar Isi

Cara Menghitung Harga Jual Produk yang Tepat biar Semakin Cuan

Daftar Isi

Penentuan harga jual produk adalah aspek penting dalam sebuah bisnis. Sebagai pebisnis, penentuan harga jual produk tidak boleh asal sembarangan karena harga produk juga berperan menjaga kestabilan usaha dan untuk terus berinovasi. 

Dengan menetapkan harga jual produk yang tepat, selain membuat konsumen senang membeli produk dengan harga yang pas, pebisnis pun juga tetap dapat keuntungan.

Yuk, simak cara mudah untuk menghitung harga jual produk yang tepat bagi online shop dibawah ini!

Cara Menentukan Harga Jual Produk

harga jual produk
Via Pexels.

1. Metode Margin Pricing

Cara menentukan harga jual produk yang pertama adalah dengan metode margin pricing. Sebelumnya kamu harus menentukan harga jualnya terlebih dahulu untuk menentukan margin.

Setelah itu tinggal memasukan dalam rumus perhitungan harga. Dari hasil perhitungan, kamu bisa melihat kira-kira harga yang dijual terlalu mahal atau murah.

Contohnya ada seorang penjual ayam goreng dengan harga modal satu porsinya Rp 10.000, kemudian dia ingin menjualnya dengan harga Rp 20.000 per porsi.

Apakah harganya terlalu mahal atau murah? Mari kita hitung bersama!

Rumus Margin Pricing = (Harga Jual – Harga Modal)/Harga Jual

Jadi (20.000-10.000)/20.000 = 0,50 atau 50%.

Hasilnya adalah keuntungan yang kamu dapatkan dari satu porsi ayam goreng sebesar 50%. Jika angka tersebut terlalu besar atau terlalu kecil, kamu bisa menaikan harga jualnya. Tetapi patokan harga jual produk biasanya maksimal profit 50% dari harga.

2. Hitung Biaya Produksi atau Barang Jadi

Selanjutnya saat kamu mulai menentukan harga jual produk, sudah seharusnya menghitung berapa besar biaya produksi terlebih dahulu. 

Jika barang yang kamu jual merupakan hasil dari produksi sendiri seperti hijab, baju, aksesoris dan sebagainya, maka biaya yang harus kamu hitung mulai dari harga bahan, biaya pembuatan yang termasuk jasa jahit atau perlengkapan tambahan lainnya seperti benang, lem, karet, pita atau sablon, plastik dan sebagainya.

Nah agar tidak ada yang tertinggal mengenai biaya produksi itu, alangkah baiknya kamu mencatat biaya-biayanya di buku catatan. Dengan begitu, biaya produksi akan lebih tercatat dan bisa mendapatkan jumlah yang tepat.

Tentu beda jika kamu  seorang reseller yang langsung membeli barang jadi, hal ini penting untuk dibedakan agar kamu bisa lebih mudah dalam menentukan harga jual produknya.

Kamu tidak perlu menghitung biaya produksi secara detail, karena kamu  hanya perlu menghitung berapa harga satuan dari harga barang yang kamu beli secara grosir serta ongkos perjalanan.

3. Catat Jumlah Pendapatan dan Pengeluaran

Pencatatan jumlah pendapatan dan pengeluaran juga perlu untuk dilakukan, hal ini berguna untuk mengetahui total dari barang yang terjual dan berapa jumlah transaksi yang terjadi. 

Kamu harus bisa mencatat seakurat dan seteliti mungkin untuk menghindari kesalahan hitung dalam penghitungan laba rugi. 

Sehingga ketika akhir bulan atau secara mingguan, kamu bisa lebih mudah untuk merekap jumlah barang yang terjual dan berapa banyak transaksi yang terjadi dalam periode waktu tertentu.

Saat  menentukan harga penjualan yang pantas, tentunya kamu harus mengetahui harga pokok, yaitu biaya atau modal untuk mendapatkan barang tersebut dari pemasok. 

Biaya modal pembelian produk dari pemasok juga wajib kamu catat dengan baik, hal ini karena nantinya bisa mempermudah kamu dalam menghitung laba kotor tanpa harus mengganggu penentuan harga penjualan sebuah produk.

4. Konsep MRSP

Selanjutnya kamu bisa menggunakan konsep MRSP (Manufacturer Retail Price) yaitu salah satu strategi penentuan harga jual produk yang tepat untuk direkomendasikan oleh produsen.

Untuk menetapkan harga tertentu, suatu produk bisa kamu mulai dengan para penjual di tangan kedua yang memasang harga tidak terlalu jauh.

Tentu tujuannya adalah agar terjaga kestabilan harga pasar, menghindari pemasangan harga yang terlalu tinggi oleh pelaku pengecer, dan nantinya pembeli juga akan mendapatkan harga wajar.

Penerapan konsep MRSP ini bisa dengan  cara menentukan harga jual produk retail dalam produksi berskala besar. Misalnya, merek kendaraan bermotor, obat-obatan, make-up, dan lain-lain.

Bagi kamu penjual di tangan kedua atau pengecer, kamu bisa nih mengkombinasikan MRSP dengan metode Margin Pricing sebagai harga modal untuk berbisnis.

Sampai di sini, kamu telah mengetahui empat cara menentukan harga jual produk, yaitu margin pricing, hitung biaya produksi, mencatat jumlah pendapatan dan pengeluaran serta MRSP.

Untuk menemukan metode yang pas, sebenarnya kamu dapat melakukan proses uji coba dari keempat metode tersebut. 

Tak perlu khawatir Jika kamu belum pernah menghitung harga jual produk ataupun berjualan secara online. Lazada memiliki program bernama program inkubasi, dimana selama 90 hari seller baru akan diajarkan cara menggunakan fitur-fitur di Lazada hingga mahir. 

Seller baru akan diajarkan cara membaca grafik penjualan, memasarkan produk, hingga  cara berjualan menggunakan fitur live streaming di Lazada. Tunggu apa lagi? Yuk segera daftarkan diri kalian sebagai seller di Lazada

Bagikan
Artikel lain yang mungkin kamu suka
shutterstock_1832128345

5 Cara Packing Paket yang Simpel, Barang Sampai Tanpa Rusak!

Asian,Delivery,Man,Wearing,Mask,Send,A,Package,Carton,On

Ekspedisi Pengiriman Ada Apa Saja? Cari Tahu Biar Tidak Salah Pilih

Sisa Stock Barang

Strategi Manfaatkan Sisa Stok Barang Agar Tidak Merugi

Rating toko

Lakukan Ini Guna Tingkatkan Rating Positif Toko di Lazada

Ide & Cara Jualan Online

Sebelum Kamu Pergi,
Kasih Tahu yuk Alasannya!

Survey Exit Users