Dalam pemasaran secara digital, engagement rate adalah metriks yang sangat penting. Metriks ini dapat menghitung efektifitas dan keberhasilan konten yang telah kamu buat. Sebagai contoh, kamu bisa mengetahui apakah konten live streaming yang sudah kamu lakukan relevan dengan audiens atau tidak.
Dalam beberapa tahun terakhir, konten live streaming sangat populer digunakan karena lebih simple dan to the point. Meski begitu, kamu tetap harus membuat konsep yang matang agar tidak mengecewakan penonton.
Jika kamu berhasil membuat konten live streaming yang menarik sekaligus relevan dengan audien, kamu akan mendapatkan engagement rate yang bagus dan tinggi. Pada akhirnya, bisnismu jadi lebih menonjol dibanding kompetitor.
Engagement Rate adalah Hal yang Penting untuk Bisnis Online
Secara singkat, engagement rate adalah ukuran untuk menilai interaksi atau keterlibatan audiens pada konten yang telah kamu buat di media sosial. Keterlibatan ini umumnya dibagi menjadi tiga kategori, yaitu conversation, applause, dan amplification.
Conversation berarti adanya interaksi antara audiens, sedangkan applause merupakan respon singkat yang diberikan oleh audiens seperti komentar, like, sticker, dan sebagainya. Sementara itu, amplification bisa diartikan sebagai perluasan konten yang kamu unggah.
Dengan mengetahui jumlahnya, kamu bisa menentukan strategi dan langkah yang perlu dilakukan selanjutnya. Sebab, engagement rate yang bagus menunjukkan bahwa audiens tertarik pada bisnismu. Kamu juga dapat memanfaatkan datanya untuk beberapa hal, antara lain:
1. Bahan riset dan evaluasi
Jumlah engagement rate adalah data yang penting untuk keperluan riset dan evaluasi pada bisnismu. Contohnya, kamu dapat mengetahui konten yang mendapatkan banyak interaksi dari audiens, konten yang paling sering dibagikan, hingga konten yang tidak menarik.
Dari sini, kamu akan mendapatkan data tentang konten yang berhasil dan tidak. Setelah itu, lakukan evaluasi untuk mengetahui apa penyebab konten tidak berhasil sehingga bisa diperbaiki dan ditingkatkan engagement-nya.
2. Menilai user experience
Metriks ini adalah hal yang juga bisa dianggap sebagai representasi dari pengalaman pengguna (user experience) pada konten yang kamu bagikan di media sosial. Semakin tinggi jumlahnya, semakin besar kepuasan audiens terhadap kontenmu.
3. Memantau kompetitor
Kegunaan selanjutnya adalah untuk memantau kompetitor bisnis kamu di media sosial. Sama seperti penilaian pada bisnismu sendiri, jumlah engagement rate yang didapatkan kompetitor merupakan indikasi keberhasilan strategi mereka.
4. Memantau promosi atau kampanye yang sudah dilakukan
Dalam digital marketing, promosi atau kampanye menjadi salah satu cara untuk memenangkan persaingan. Dengan catatan, promosi atau kampanye tersebut harus efektif agar tidak menimbulkan kerugian.
Bagaimana cara mengetahui efektivitasnya? Jawabannya ada pada jumlah interaksi yang diperoleh. Makin tinggi engagement yang didapatkan, maka promosi atau kampanye yang kamu lakukan bisa dianggap berhasil.
Baca juga: Campaign Adalah: Definisi, Manfaat, dan Cara Membuatnya untuk Datangkan Konsumen!
4 Cara Menghitung Engagement Rate
Sebagai pemilik bisnis online, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah kamu sudah mendapatkan engagement rate yang bagus atau belum. Masing-masing cara memiliki tolak ukur yang berbeda sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Inilah beberapa cara menghitung engagement rate yang umum digunakan.
1. Engagement rate berdasarkan reach (ERR)
Cara yang pertama dapat digunakan jika kamu ingin mengukur jumlah audiens yang berinteraksi dengan konten milikmu di media sosial, baik dari followers-mu atau bukan. Rumusnya adalah:
ERR = (Jumlah engagement untuk setiap post : pencapaian per post) x 100
2. Engagement rate berdasarkan post (ERP)
Mirip seperti sebelumnya, cara yang kedua ini digunakan untuk menghitung jumlah audiens yang berinteraksi dengan konten milikmu. Hanya saja, kamu menggunakan jumlah followers sebagai pembaginya.
Rumus ERP ini umumnya diterapkan untuk mengetahui jumlah interaksi di Instagram, TikTok, Facebook, dan media sosial lainnya. Rumusnya adalah:
ER Post = (Jumlah engagement untuk setiap post : jumlah pengikut) x 100
3. Engagement rate berdasarkan impression (ERI)
Cara menghitung selanjutnya adalah berdasarkan impression. Ini sangat berguna untuk melihat seberapa sering konten yang kamu bagian tampil di layar ponsel audiens. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
ERI = (jumlah engagement per post : jumlah impression) x 100
4. Engagement rate harian (Daily ER)
Cara menghitung engagement rate berikutnya adalah dengan rate harian. Seperti namanya, rumus ini bermanfaat untuk mengukur jumlah engagement yang didapatkan oleh akunmu setiap hari. Berikut rumusnya:
Daily ER = (jumlah engagement per hari : jumlah pengikut) x 100
Baca juga:Strategi Gaet Lebih Banyak Customer Melalui Media Sosial Bisnis
——
Dari penjelasan tadi, bisa kamu pahami bahwa engagement rate adalah hal yang sangat penting dalam perjalanan bisnismu dan seller lainnya. Khususnya bisnis online yang promosinya dijalankan melalui media sosial.
Selain melalui media sosial, kamu juga bisa memanfaatkan fitur LazLive sebagai media live streaming untuk jualan yang disediakan Lazada. Kalau kamu belum terdaftar sebagai seller di Lazada, jangan bingung! Kamu bisa daftar dengan cara klik di sini sekarang juga!